Meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar kation (KTK).
Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation (KTK) tanah berasal dari bahan
organik. Bahan organik dapat meningkatkan kapasitas tukar kation dua sampai
tiga puluh kali lebih besar daripada koloid mineral yang meliputi 30 sampai 90%
dari tenaga jerap suatu tanah mineral. Peningkatan KTK akibat penambahan bahan
organik dikarenakan pelapukan bahan organik akan menghasilkan humus (koloid
organik) yang mempunyai permukaan dapat menahan unsur hara dan air sehingga
dapat dikatakan bahwa pemberian bahan organik dapat menyimpan pupuk dan air
yang diberikan di dalam tanah. Peningkatan KTK menambah kemampuan tanah untuk
menahan unsur- unsur hara.
Unsur N,P,S diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh
mikroorganisme, sehingga terhindar dari pencucian, kemudian tersedia kembali.
Berbeda dengan pupuk komersil dimana biasanya ditambahkan dalam jumlah yang
banyak karena sangat larut air sehingga pada periode hujan terjadi kehilangan
yang sangat tinggi, nutrien yang tersimpan dalam residu organik tidak larut
dalam air sehingga dilepaskan oleh proses mikrobiologis. Kehilangan karena
pencucian tidak seserius seperti yang terjadi pada pupuk komersil. Sebagai
hasilnya kandungan nitrogen tersedia stabil pada level intermediet dan
mengurangi bahaya kekurangan dan kelebihan. Bahan organik berperan sebagai
penambah hara N, P, K bagi tanaman dari hasil mineralisasi oleh mikroorganisme.
Mineralisasi merupakan lawan kata dari immobilisasi. Mineralisasi merupakan
transformasi oleh mikroorganisme dari sebuah unsur pada bahan organik menjadi
anorganik, seperti nitrogen pada protein menjadi amonium atau nitrit. Melalui
mineralisasi, unsur hara menjadi tersedia bagi tanaman.
Meningkatkan kation yang mudah dipertukarkan dan pelarutan sejumlah unsur hara dari mineral oleh asam humus. Bahan organik dapat menjaga keberlangsungan suplai dan ketersediaan hara dengan adanya kation yang mudah dipertukarkan. Nitrogen, fosfor dan belerang diikat dalam bentuk organik dan asam humus hasil dekomposisi bahan organik akan mengekstraksi unsur hara dari batuan mineral. Mempengaruhi kemasaman atau pH. Penambahan bahan organik dapat meningkatkan atau malah menurunkan pH tanah, hal ini bergantung pada jenis tanah dan bahan organik yang ditambahkan. Penurunan pH tanah akibat penambahan bahan organik dapat terjadi karena dekomposisi bahan organik yang banyak menghasilkan asam-asam dominan. Sedangkan kenaikan pH akibat penambahan bahan organik yang terjadi pada tanah masam dimana kandungan aluminium tanah tinggi , terjadi karena bahan organik mengikat Al sebagai senyawa kompleks sehingga tidak terhidrolisis lagi .
Meningkatkan kation yang mudah dipertukarkan dan pelarutan sejumlah unsur hara dari mineral oleh asam humus. Bahan organik dapat menjaga keberlangsungan suplai dan ketersediaan hara dengan adanya kation yang mudah dipertukarkan. Nitrogen, fosfor dan belerang diikat dalam bentuk organik dan asam humus hasil dekomposisi bahan organik akan mengekstraksi unsur hara dari batuan mineral. Mempengaruhi kemasaman atau pH. Penambahan bahan organik dapat meningkatkan atau malah menurunkan pH tanah, hal ini bergantung pada jenis tanah dan bahan organik yang ditambahkan. Penurunan pH tanah akibat penambahan bahan organik dapat terjadi karena dekomposisi bahan organik yang banyak menghasilkan asam-asam dominan. Sedangkan kenaikan pH akibat penambahan bahan organik yang terjadi pada tanah masam dimana kandungan aluminium tanah tinggi , terjadi karena bahan organik mengikat Al sebagai senyawa kompleks sehingga tidak terhidrolisis lagi .
Peranan
bahan organik terhadap perbaikan sifat kimia tanah tidak terlepas dalam
kaitannya dengan dekomposisi bahan organik, karena pada proses ini terjadi
perubahan terhadap komposisi kimia bahan organik dari senyawa yang kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses
yang terjadi dalam dekomposisi yaitu perombakan sisa tanaman atau hewan oleh
miroorganisme tanah atau enzim-enzim lainnya, peningkatan biomassa organisme,
dan akumulasi serta pelepasan akhir. Akumulasi residu tanaman dan hewan sebagai
bahan organik dalam tanah antara lain terdiri dari karbohidrat, lignin, tanin,
lemak, minyak, lilin, resin, senyawa N, pigmen dan mineral, sehingga hal ini
dapat menambahkan unsur-unsur hara dalam tanah.
0 komentar:
Posting Komentar